Tradisi Sadranan Makam Krapyak Tahun 2025 Berjalan Khidmat

Kegiatan nyadranan atau sadranan menjadi momen yang sangat dinanti oleh warga Desa Soka. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi ajang ritual keagamaan, tetapi juga menjadi wadah untuk merajut kekompakan dalam kebersamaan. Kemeriahan kegiatan nyadranan di Desa Soka dimulai dari pagi hari, saat warga mulai berkumpul di makam-makam di desa Soka. Masyarakat berkumpul untuk mendoakan leluhur dan keluarga yang sudah meninggal. Acara nyadran di Desa Soka di isi juga dengan membaca yasin dan tahlil serta ceramah agama oleh tokoh agama setempat.
Salah satu peserta nyadranan, Bapak Sinung, menyampaikan, "Nyadranan ini sudah menjadi tradisi turun temurun di Desa Soka. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, nyadranan juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Kami merasa seperti satu keluarga besar saat berkumpul di sini."
Kepala Desa Soka, Ibu Sri Mawarni, mengungkapkan betapa pentingnya kegiatan nyadranan ini dalam memperkuat persatuan dan kesatuan di desa mereka. "Nyadranan tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun kebersamaan dan kekompakan di antara warga. Kegiatan seperti ini membantu memperkuat identitas dan jati diri masyarakat Desa Soka," ujarnya.

Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin