Tradisi Sadranan Makam Krapyak dan Soka Sakti Desa Soka
.jpg)
Pada hari Rabu (06/03) bertempat di Makam Krapyak RT 03 dan Makam Soka Sakti RT 01 diadakan tradisi Sadranan. Tradisi Sadranan sebagai sarana mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia, mengingatkan diri bahwa semua manusia pada akhirnya akan mengalami kematian, juga dijadikan sebagai sarana guna melestrikan budaya gotong royong dalam masyarakat sekaligus upaya untuk dapat menjaga keharmonisan bertetangga.
Nyadran menjadi bagian penting bagi masyarakat Jawa. Sebab, para pewaris tradisi ini menjadikan Nyadran sebagai momentum untuk menghormati para leluhur dan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta. Biasanya, Nyadran diadakan satu bulan sebelum dimulainya puasa, atau pada 15, 20, dan 23 Ruwah.Tradisi Nyadran terdiri dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan tergantung wilayah dan adat masyarakat setempat. Namun pada umumnya prosesi Nyadran terdiri dari:
1. Bersik atau membersihkan makam leluhur secara gotong royong dari kotoran dan rerumputan.
2. Kirab atau arak-arakan peserta Nyadran menuju ke tempat upacara adat dilaksanakan.
3. Ikrar atau menyampaikan maksud dari serangkaian upacara adat Nyadran oleh Pemangku Adat.
4. Doa atau kegiatan doa bersama yang dipimpin oleh Pemangku Adat.
5. Tasyakuran atau prosesi makan bersama seluruh lapisan masyarakat yang hadir makan bersama dengan saling bersenda gurau untuk mengakrabkan diri.
Nyadran menjadi ekspresi rasa gembira, bungah, dan syukur atas kehadiran Ramadhan. Sesuai dengan nilai-nilai anti korupsi yang telah dirilis oleh KPK, yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Tradisi sadranan menjadi tolok ukur masyarakat yang Peduli, karena adanya sadranan masyarakat bisa peduli dengan sesama dan arwah yang telah tiada, kemudian acara yang diadakan secara Sederhana dan Mandiri. Masyarakat yang diundangpun tentunya Adil, tanpa memandang pihak atau kelompok tertentu. Panitia yang menjadi penyelenggarapun tentunya Bertanggung Jawab atas dana yang terkumpul saat keluarga arwah yang dimakamkan memberikan sedikit uang untuk penyelenggaraan.
Oleh karena itu, Nyadran harus dilestarikan sebagai salah satu kearifan lokal.
.jpg)
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin